Dalil tentang Sedekah yang Paling Utama

Dalil tentang Sedekah yang Paling Utama – Masa Pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia saat ini, memberikan dampak yang luar biasa pada banyak aspek kehidupan. Banyak terjadi kasus PHK dimana-mana, karena banyak gerai berhenti beroperasi, seperti kasus tutupnya gerai Giant Indonesia.

Peristiwa ini sangat memukul kondisi masyarakat, terlebih rakyat miskin. Beban hidup mereka semakin berat dan pendapatannya semakin sedikit. Belum lagi adanya pembatasan aktifitas di luar rumah yang menghambat pekerjaan mereka untuk mengais rezeki.

Sebagai muslim yang baik, momen ini dapat dijadikan sebagai sumber pahala. Sebab pada waktu ini, kesempatan sedekah terbuka lebar. Memberikan bantuan kepada orang yang sedang kesusahan merupakan sedekah yang paling utama. Yuk pelajari apa saja yang kita dapatkan jika mau memberi sedekah disini.

Baca juga : dakwah singkat tentang sedekah

Dalil tentang Sedekah yang Paling Utama untuk Didahulukan

Niat sedekah harus ikhlas hanya untuk mendapat ridho Allah Taala semata. Mencampur adukkan niat bersedekah dapat merusak esensi sedekah. Bahkan, menjadikan aktifitas sedekah kita menjadi tertolak. Maka, penting sekali bagi kita meluruskan niat dalam sedekah dan ibadah apapun.

Jika niat sudah bulat, mari kita perkuat motivasi sedekah terlebih dahulu. Allah Taala menyebutkan dalam Quran Surah al Zariyat ayat 9 :

وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ

“Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.”

Melalui dalil tentang sedekah ini, kita mesti menyadari bahwa harta yang kita pegang kali ini adalah titipan. Seyogyanya, titipan tersebut digunakan untuk sedekah, sesuai arahan Sang Pemilik. 

Baca juga : cara sedekah subuh 40 hari

Melalui ayat ini, Allah meminta kepada kita untuk sedekah, yakni menyisihkan sebagian yang kita miliki. Boleh harta atau benda yang kita suka. Sebab pemberian itu dapat menyelamatkan kita dari sifat kikir yang bisa membahayakan kehidupan. 

Kita bersyukur sekali, pemerintah tetap memperhatikan nasib orang miskin dengan beragam bantuan. Semoga ini menjadi pahala sedekah bagi mereka.

Baca juga : Sedekah di Hari Jumat dan Keutamaannya

Beberapa Program Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah Indonesia : 

  • Program Keluarga Harapan (PKH)
  • Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Sembako
  • Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos
  • Bantuan Subsidi Listrik
  • Bantuan Program Indonesia Pintar
  • dan bantuan yang lain untuk masyarakat miskin.
Baca Juga :  Berapa Rakaat Sholat Isya yang Dicontohkan Nabi? Ini Jawabnya

Sedekah berupa bantuan-bantuan ini sangatlah berguna. Selain membantu meringankan beban hidup rakyat, juga sangat berdampak pada daya beli masyarakat. Efeknya, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat. Semoga informasi bantuan ini bisa membantumu ya. 

Oh ya, kamu bisa sosialisasikan program bansos pemerintah ini kepada orang yang berhak menerimanya. Semoga itu bisa menjadi sedekah non materi bagi kamu, aamiin.

Lalu, bagaimana peluang sedekah kita?

Kita menyadari bahwa di balik Bansos Pemerintah itu, masih terdapat masyarakat miskin yang belum mendapatkannya. Tak jarang, ada orang mampu yang terdaftar sebagai penerima Bansos Pemerintah.

Terlepas dari kekurangan tersebut, kita sebagai insan yang beriman, mesti menjadi penggerak. Dimana kita turun langsung ke lapangan, untuk mengecek manakah dan siapakah yang perlu dibantu.

Dengan hasil survey lapangan, kita akan mendapat informasi yang lengkap dan valid. Dengannya, gerakan donasi dapat diarahkan pada tujuan yang tepat. 

Jika kamu merasa bahwa apa yang kamu sedekahkan itu terlalu sedikit, jangan cemas. Sebab, saat ini sudah banyak platform sedekah online terpercaya untuk donasi kemanusiaan. Kamu bisa manfaatkan itu untuk menggalang dana.

Sungguh, jika hal demikian kamu kerjakan, niscaya Allah akan mempermudah segala kebutuhan hidupmu. Allah Maha Melihat, Allah Maha Mengetahui dan Allah Maha Kuasa, tak ada satu pun yang luput dari pengawasanNya.

Allah Taala berfirman dalam Quran Surah at Talaq ayat 7 : 

لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ ۖ وَمَن قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُۥ فَلْيُنفِقْ مِمَّآ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَا ۚ سَيَجْعَلُ ٱللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”

Jika kita merujuk tafsir Kemenag, ayat ini memang diperuntukkan para suami agar menafkahi keluarga semampunya. Namun, keumuman ayat ini juga dapat berlaku sebagai dalil tentang sedekah. Sebab. infak termasuk dari jenis sedekah materi.

Baca Juga :  Hukum Sedekah adalah Sunnah, Tapi Bisa Berubah

Dalil tentang sedekah ini memberikan pesan kepada kita, jika hendak bersedekah maka sedekahlah sesuai kapasitas. Lakukan donasi online jika ingin sedekah dalam jumlah besar. Cukup kamu viralkan kondisi calon penerima donasi, maka para netijen Indonesia akan tergerak hatinya untuk donasi online.

Bukankah enak kalau kita punya hidup yang lapang dan jauh dari kesempitan? Pengen sesuatu yang baik, selalu dipermudah oleh Allah Taala. Ini karena kamu gemar memudahkan urusan orang lain. 

Dalil tentang Sedekah yang Paling Utama yang Perlu Diperhatikan

Untuk mendongkrak keberhasilan sedekah kita, baik dari sisi hablum minallah dan hablum minannas, diperlukan kejelian. 

Terkadang, saat seseorang memberi sedekah, ia hanya mendapat efek hablum minannas saja. Yakni berupa dia menjadi orang terkenal di lingkungan penerima sedekah. Sedangkan di mata Allah, nilai sedekahnya tidak sampai. 

Ini bisa saja terjadi, lantaran orang yang memberi sedekah ada kepentingan pribadi terhadap penerima sedekah. Maka, sedekah yang paling utama itu adalah :

  • Sedekah yang diniatkan untuk Allah Taala semata

Maknanya, niat sedekah kita harus ikhlas. Allah selalu mengingatkan hambaNya agar memurnikan niat suatu perbuatan. Allah Taala mengingatkan kita dalam Quran Surah az Zumar ayat 11 : 

قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَ

Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.”

Dari dalil tentang sedekah ini bisa kita maknai bawah edekah adalah salah satu cara menaati Allah Taala. Taat kepadaNya artinya telah menyembahNya. Namun, ayat ini memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembahNya seumur hidup. 

Kata “a’budallah” pada Quran Surah az Zumar ayat 11 itu menggunakan “fi’il mudhari“. Didalam Bahasa Arab, tepatnya mata pelajaran Nahwu, fi’il mudhari mengandung makna suatu perbuatan yang senantiasa dikerjakan secara berulang-ulang oleh pelaku.

Maka wajar, jika orang ingin selamat dari azab Allah, ia perlu senantiasa menjaga ibadahnya itu murni hanya untuk Allah Taala semata. 

Baca Juga :  Hikmah Sedekah Ini Tidak Boleh Diabaikan

Demikian pula dengan sedekah, hendaknya perbuatan baik ini senantiasa dilakukan hingga ajal menjemput. 

  • Sedekah yang Dilakukan secara Kontinu

Sedekah musiman karena kepentingan pribadi adalah sesuatu yang tercela. Allah Taala melalui RasulNya, memberikan pesan bahwa suatu amalan harus dikerjakan secara ikhlas dan rutin. Rasulullah bersabda : 

وَاعْلَمُوا أَنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

“Dan ketahuilah bahwasanya amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Muslim 2818)

Melalui dalil tentang sedekah ini, mengapa kita diminta harus beramal termasuk sedekah secara berkala?. Pertama, kita tidak tahu manakah diantara sedekah yang kerjakan itu diterima di sisi Allah Taala. Kedua, sedekah yang berlebihan dalam satu waktu dapat menimbulkan efek jera.

Poin utama dari sedekah dan ibadah lainnya ialah murni untuk Allah dan dikerjakan secara rutin sesuai kemampuan masing-masing. Memaksakan sesuatu yang kita belum mampu adalah tindakan yang berlebihan.

Kita yang terbiasa hanya shalat 5 waktu saja, tentu tidak akan mampu shalat tahajjud 11 rakaat sekaligus. Meski seseorang telah rutin sholat tahajud, ia pun mungkin belum mampu shalat semalam suntuk hingga kakinya bengkak.

Apa yang Allah inginkan dari setiap ibadah adalah seorang hamba mengamalkan segala perintahNya. Jika ia sudah terbiasa, hendaknya ia meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya pada derajat yang lebih tinggi.

Hal itu perlu siklus berkali-kali hingga seseorang mampu mengamalkan segala ibadah yang banyak.

Dengan demikian, penting sekali bagi kita untuk membiasakan diri untuk melaksanakan ibadah wajib dan ibadah sunnah. Hendaknya kita selalu berdoa kepada Allah agar diberikan hidayah agar hati menjadi ringan untuk ibadah.

Karena melakukan ibadah rutin itu adalah suatu yang cukup sulit. Kita butuh Allah dalam menjalaniNya. Ada masanya dimana kita kuat dan tahan dari godaan. Dan juga ada kalanya, kita merasa putus asa dalam melakukan ketaatan. Bagaimanapun kondisi kejiwaan kita hari ini, selalu memohon perlindunganNya melalui sabar dan sholat.

Semoga informasi seputar dalil tentang sedekah ini bisa membantu kamu ya.

Temukan informasi penting lainnya, hanya di Media Informasi Terkini, Nexmedia.

Tinggalkan komentar