Amal Ibadah yang Pertama Kali Dihisab pada Hari Kiamat adalah. Apakah ibadah yang pertama kali dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak? Yuk simak hadist Rasulullah berikut ini secara seksama.
إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُوْنُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.
“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Amal Ibadah yang Pertama Kali Dihisab pada Hari Kiamat adalah Shalat dan Makna Hadist di Atas
- Pada hari kiamat, hal pertama yang harus dipertangung jawabkan oleh setiap hamba adalah shalatnya.
- Barang siapa yang mendirikan shalat, maka insya Allah akhlaknya baik. Barang siapa yang tidak shalat dengan baik, berpotensi akan merusak perilakunya.
- Allah sangat baik kepada hambanya, buktinya Allah telah menjadikan dengan amalan sunnah untuk menutupi kekurangan shalat wajib setiap hamnya.
- Biasanya amalan yang wajib itu akan disempurnakan dengan amalan sunnah hingga amalan yang baik bertambah. Amal baik akan mengalahkan kemungkaran dan menyebabkan pelakunya masuk surga.
- Setiap orang harus bisa memperbanyak dan menjaga ibadah sunnah, tidak hanya fokus pada yang wajib.
Baca juga : teks khutbah jumat bikin merinding
Sholat merupakan “tolak ukur” untuk menilai kualitas keimanan dan ketakwaan seorang Muslim. Sebab, dikatakan dalam suatu hadist bahwa jika sholat seseorang itu baik, maka dirinya juga baik, begitu pula sebaliknya.
Kita semua tahu bahwa jenis shalat ada dua, shalat wajib dan shalat sunnah. Keduanya mesti kita kerjakan, tidak hanya mendirikan shalat wajib saja. Sebab, shalat sunnah itu bisa menunjang kekurangan pada shalat wajib yang telah biasa kita kerjakan setiap hari.
Yuk perbanyak dan giatkan kembali amalan sunnahnya, jangan hanya fokus pada apa yang wajib-wajib saja, ya.
Amal Ibadah yang Pertama Kali Dihisab pada Hari Kiamat adalah Shalat : Pengertian dan Perintah Sholat
Menurut bahasa shalat artinya doa atau doa untuk kebaikan. Sedangkan menurut istilah, shalat adalah suatu ucapan dan perbuatan khusus yang diawali oleh gerakan takbir dan ditutup dengan ucapan salam.
Dengan shalat, umat Islam dapat dikatakan telah melakukan semua ibadah. Sebab, dalam gerakan dan bacaan shalat, didalamnya ada dzikir, bacaan, gerakan berdiri, bertasbih, bersujud, berdoa, dan bertakbir yang dikhususkan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, shalat dapat dikatakan sebagai ibadah yang paling lengkap.
Baca juga : contoh teks ceramah singkat
Dalil tentang Sholat
Agar ibadah sholat kita semakin berkah, yuk ikuti beberapa dalil tentang sholat berikut ini. Semoga setiap shalat kita bernilai pahala. Oh ya, dalil di bawah ini adalah untuk menguatkan bahwa Amal Ibadah yang Pertama Kali Dihisab pada Hari Kiamat adalah shalat.
- Surat Al Baqarah ayat 43
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ
Artinya: “Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.”
- Surat An Nisa ayat 103
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: “Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
-
Surat Al Hajj Ayat 78
فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Artinya: “maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”
- Surat Al Baqarah Ayat 238
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Artinya: “Peliharalah semua salat(mu), dan (peliharalah) salat wusthaa (salat lima waktu). Berdirilah untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyu’,”
- Surat Al Isra’ Ayat 78
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya: “Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat),”
- Surat Al Baqarah ayat 110
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا۟ لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: “Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi diirmi, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”
Sholat itu Ibadah yang Paling Utama
اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ وَلاَ يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلاَّ مُؤْمِنٌ
“Beristiqamahlah kalian dan sekali-kali kalian tidak dapat istiqomah dengan sempurna. Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah no. 277)
Shalat Lebih Utama Dikerjakan Berjamaah daripada Sendirian
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَّعِشْرِيْنَ دَرَجَةً (متفق عليه)
“Shalat berjama’ah lebih utama daripada shalat sendiri, dengan nilai 27 derajat.” (Muttafaqqun alaihi).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِلَى الْيَمَنِ فَقَالَ ادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ….. (رواه البخاري)
Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasannya Nabi saw. telah mengutus Muadz r.a. ke Yaman, lalu beliau bersabda kepadanya “Ajaklah mereka (penduduk Yaman) untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sungguh aku adalah utusan Allah, jika mereka menaatinya, maka beritahukan mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka lima shalat dalam sehari semalam…. (HR. Al-Bukhari)
Banyaknya dalil yang menunjukkan perintah sholat, menunjukkan sesuatu yang luar biasa. Maka, Amal Ibadah yang Pertama Kali Dihisab pada Hari Kiamat adalah shalat adalah sesuatu yang valid.
Amal Ibadah yang Pertama Kali Dihisab pada Hari Kiamat adalah Shalat dan Keutamaan Shalat Berjamaah
Setelah kita meyakini bahwa shalat adalah ibadah yang paling utama, yuk sering shalat berjamaah.
Shalat Berjamaah memiliki keistimewaan yang luar biasa dibandingkan sholat sendirian. Berikut ini adalah beberapa keutamaan shalat berjamaah yang sayang jika lewatkan begitu saja.
- Setiap Langkah Kaki (Niat Ikhlas) ke Masjid, Dapat Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat
إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحَسَنَ الْوُضُوْءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَيَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَيُرِيْدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحَطَّ عَنْهُ بِهاَ خَطِيئَةً حَتىَّ يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَاءِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِي صَلاَةٍ مَا كَانَتْ الصَّلاَةُ تَحْسُهُ
“ Jika salah seorang dari kalian berwudlu dan membaguskannya, kemudian datang ke masjid, dan tidak ada yang menggerakkannya menuju masjid kecuali shalat maka tidaklah ia melangkahkan kaki kecuali dengannya Allah akan mengangkat derajat dan menghapus dosanya hingga ia masuk masjid, dan jika masuk masjid maka ia akan tetap dalam hitungan shalat selama shalatlah yang menahannya ( dari keinginan pulang)”. HR. Ibnu Majah No : 766
-
Dijauhkan dari Api Neraka dan Nifaq
مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ
Barangsiapa yang shalat berjamaah selama 40 hari dan selalu mendapati takbir pertama, maka dia akan terbebas dari dua perkara, (yaitu) terbebas dari neraka dan terbebas dari nifak (kemunafikan). (HR. Tirmidzi)
- Diterangi Cahaya di hari Kiamat
بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan ke masjid dalam kegelapan dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat. (HR. Abu Dawud)
- Orang yang Berhak Menerima Pahala Shalat Berjamaah Paling Besar
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ
“Manusia paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya (sendirian) kemudian tidur.” (HR. Muslim)
Semoga lampiran ayat dan hadist, berupa dalil pentingnya shalat ini tambah meyakinkan kita seputar Amal Ibadah yang Pertama Kali Dihisab pada Hari Kiamat adalah Shalat. Semoga bermanfaat.