Materi Kultum Singkat tentang Sedekah – Kultum adalah singkatan dari kuliah tujuh menit. Kamu pasti sudah sering mendengarkan beragam kultum singkat di daerahmu, bukan? Meski durasi kultum itu pendek, ternyata cara dakwah ini cukup efektif dalam menyampaikan materi agama Islam.
Agar penyampaian kultum singkat bisa maksimal, diperlukan persiapan yang matang. Beberapa persiapan yang perlu dipersiapkan adalah membuat materi kultum yang kamu kuasai. Misalkan kamu membuat materi kultum dengan tema sedekah.
Nah, bila kamu tak sempat membuat materi kultum singkat, sedangkan kamu disuruh latihan pidato di depan kelas. Kamu bisa gunakan contoh materi kultum tentang sedekah di bawah ini ya, semoga bisa membantumu.
Materi Kultum Singkat tentang Sedekah untuk Remaja
Sebelum memulai kultum singkat, ada baiknya mengatur kondisi jiwa terlebih dahulu. Ya, kebanyakan pemula itu merasa gugup saat ingin menyampaikan kultum. Akibatnya, muncul perasaan takut. Takut salah, takut tidak menarik dan takut tidak bisa bicara.
baca juga : Keutamaan Sedekah Makanan
Maka, sebaiknya kita perlu melatih rasa ‘percaya diri’ sebelum show. Caranya? Matangkan materi, sering berlatih, dan kuasai materi kultum. Saat show, atur nafasmu dan lihatlah bagian ‘kepala’ audience. Insya Allah, kamu akan merasa lebih percaya diri dalam menyampaikannya.
Baca juga : ceramah tentang sabar
Yuk kita mulai, bismillah.
Yang saya hormati, Bapak/Ibu Guru yang saya Hormati
Yang saya hormati, teman-teman sekelas yang beriman
Sebelum memulai materi kultum, izinkan saya menyampaikan risalah Allah Taala. Melalui firmanNya pada Quran Surah an Nisa ayat 86, kita diperintahkan untuk memberikan dan menjawab salam.
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (QS. An-Nisa, 86)
Dengan niat yang ikhlas ingin mengamalkan ayat ini, izinkan saya membuka kesempatan kultum ini dengan salam.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلّه رَبّ الْعلمِيْن وَلصَّلاَةُ وَالسّلاَم عَلى اَشْرَفِ اْلاَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْن وَعَلى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْن
.ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪ, اَمّا بَعْد
Mukadimah Singkat :
Syukur Alhamdulillah, marilah kita senantiasa memanjatkan puja dab syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan segenap nikmat dan karuniaNya kepada kita hingga hari ini.
Sholawat serta Salam, semoga selalu kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, putera padang pasir yang diutus oleh Allah Taala untuk menyampaikan RisalahNya.
Saya ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh hadirin, yang dengan penuh semangat berkenan untuk menghadiri kultum singkat di majelis ini. Izinkan saya menyampaikan materi kultum singkat tentang sedekah pada kesempatan ini.
Baca juga : tausiah singkat tentang sedekah
Hadirin dan Hadirat yang dirahmati Allah Taala.
Barangkali kita sudah sangat sering mendengar kata ‘harta karun’, bukan? Konon katanya, harta karun adalah harta yang disimpan oleh orang terdahulu di tempat yang sangat rahasia.
Tahukah Anda, ternyata kata ‘harta karun’ ini dipetik dari kisah Qarun.
Kisah Qarun
Menurut sejarah, Qarun adalah sepupu Nabi Musa as dengan julukan “munawwir” karena kemampuannya membaca kitab Taurat dengan indah. Pada masanya, ia dikenal sebagai ahli kitab setelah Nabi Musa dan Harun.
Qarun adalah seorang yang kaya raya karena bisnisnya. Hidupnya dikelilingi oleh gelimang harta yang melimpah ruah. Ini karena ia memiliki posisi strategis dalam bisnisnya, ditambah lagi disokong oleh kekuasaan Raja Fir’aun.
Kisah Qarun ini diabadikan dalam firman Allah Taala dalam Quran Surah al Qashas ayat 76 :
ۖوَاٰتَيْنٰهُ مِنَ الْكُنُوْزِ مَآ اِنَّ مَفَاتِحَهٗ لَتَنُوْۤاُ بِالْعُصْبَةِ اُولِى الْقُوَّةِ
“Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.”
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Saking kayanya Qarun, ia memiliki ratusan gudang penyimpanan harta yang kuncinya saja, harus dipikul oleh orang-orang kuat dimasanya.
Hadirin-Hadirat, jamaah kultum yang dirahmati Allah Taala.
Ternyata, kekayaan tersebut membutakan matanya. Kesesuksesannya telah merubah dirinya menjadi orang yang sombong, padahal ia adalah seorang yang berilmu.
Saat ia dinasehati oleh orang alim, ia pun congkak. Seraya berucap : “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku.” (Terjemah Qurah Surah al Qashah ayat 78).
Kesombongan level dewa ini mengundang murka Allah Taala. Allah mengazabnya dengan gempa bumi dan longsor yang luar biasa. Akibatnya, Qarun bersama pengikutnya dan hartanya, tenggelam bersama-sama. Tak ada sedikit pun tersisa, tak ada satupun yang bisa menyelamatkannya.
Kisah Qarun ini diabadikan Allah Taala dalam Quran Surah al Qashah ayat 81 :
فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَارِهِ الْاَرْضَ ۗفَمَا كَانَ لَهٗ مِنْ فِئَةٍ يَّنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖوَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِيْنَ
“Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.”
Materi Kultum Singkat tentang Sedekah untuk Pemula
Jamaah Kultum yang dirahmati oleh Allah Taala,
Kisah Qarun ini mesti kita jadikan sebagai pelajaran. Dimana harta dan tahta tidaklah kekal. Hal itu bisa menjerumuskan kita ke dalam azab Allah Taala, jika kita tidak bijak memanfaatkannya.
Harta memang penting untuk menopang kebutuhan kita, namun berlebih-lebihan dalam mencari harta adalah sesuatu yang tidak baik. Lihatlah bagaimana kisah Qarun ini, segala bisnis yang ia usahakan, lenyap begitu saja tanpa tersisa.
Maka, kita seyogyanya memanfaatkan harta dengan memperbanyak sedekah. Menginfakkan harta di jalan Allah adalah jalan terbaik dalam menyelamatkan diri kita dari azab Allah Taala.
Jamaah Kultum yang dirahmati oleh Allah Taala,
Jika kita memiliki harta berlebih, bagikanlah kepada orang yang membutuhkan. Sungguh, sedekah itu akan menjadi sumber pahala bagi kita. Allah menjanjikan hal baik bagi mereka yang gemar sedekah.
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan balasan kebaikannya dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Quran Surah Al Hadid ayat 18)
Mengapa kita dianjurkan sedekah, walau hukumnya hanya sunnah? Sebab, sedekah itu menopang ibadah wajib.
Tak ada satu pun yang bisa menjamin apakah shalat wajibnya diterima Allah Taala.
Tak ada seorang pun yang mengetahui apakah puasa wajibnya diterima Allah Taala.
Tak ada ciri apapun yang menunjukkan bahwa zakat wajibnya diterima Allah Taala.
Lantas, jika kita sendiri tidak bisa meyakinkan hal diatas, mengapa masih suka bersantai ria? mengapa masih enggan sedekah? Apakah lantaran takut miskin karena sedekah?
Rasulullah bersabda :
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidak akan mengurangi harta” (HR. Muslim)
Jamaah Kultum yang dirahmati oleh Allah Taala,
Anggapan orang bahwa sedekah akan mengurangi harta itu tidak tepat. Justru dengan banyak sedekah, harta menjadi semakin berkah dan akan dibalas dengan sesuatu yang lebih baik.
Semoga kita termasuk orang-orang yang gemar sedekah dan kita berharap senantiasa mendapat rezeki harta yang halal dan penuh berkah, aamiin.
Barangkali inilah materi kultum singkat tentang sedekah yang bisa saya sampaikan. Apabila terdapat kekurangan, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Jika ada kebaikan, petiklah ia karena itu dari Allah Taala.
Akhirul Kalam, Fastabiqul Khairat.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullah wa barkatuh.
Temukan informasi penting lainnya, hanya di Media Informasi Terkini, Nexmedia.