Ceramah Singkat Tentang Sedekah di Bulan Ramadhan

Ceramah Singkat Tentang Sedekah di Bulan RamadhanKita semua tahu bahwa bulan Ramadhan identik dengan bulan ibadah. Di Bulan suci ini, kita diberikan kesempatan oleh Allah Taala untuk memaksimalkan ibadah dan amal kebaikan untuk meraih rahmat dan maghfirohNya. 

Kamu pasti sudah tahu jika puasa adalah latihan terbaik untuk menahan diri dari segala godaan. Saat berpuasa, kita dilarang untuk melakukan sesuatu yang dapat merusak nilai puasa seperti makan, minum, jimak (suami-isteri) sejak waktu fajar hingga terbenamnya matahari. Bagi laki-laki dan perempuan yang sudah baligh, wajib berpuasa selama satu bulan penuh ya.

Perintah wajib puasa ini ada di dalam Quran Surah al Baqarah ayat 183. Jika bulan puasa ini dimaksimalkan dengan beragam ibadah seperti sedekah, sungguh kita akan mendapat keberkahan. Kamu bisa gunakan materi ceramah singkat ini untuk latihan ya.

Baca juga : teks ceramah ustad somad tentang sholat

Ceramah Singkat Tentang Sedekah di Bulan Ramadhan Penuh Berkah

Materi ceramah singkat tentang puasa ini disusun secara lengkap dan beraturan. Jadinya, kamu tidak perlu repot mencari-cari referensi lain.

  • Mukadimah Ceramah Singkat

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

Segala puji hanyalah milik Allah Taala semata yang telah memberikan kepada kita keimanan dan kesehatan sehingga dapat menjalankan ibadah puasa secara maksimal. Shalawat serta Salam, semoga selalu terlimpahkan kepada teladan kita, Nabi besar Muhammad Saw, kepada keluarganya, Sahabatnya, dan pengikutnya.

Pada kesempatan yang mulia ini, izinkan kami menyampaikan sebuah kultum singkat tentang “cara memaksimalkan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan sedekah.”

Baca juga : pidato tentang larangan berzina dan pergaulan bebas

  • Isi Ceramah Singkat tentang Pentingnya Sedekah di Bulan Suci

Melaksanakan segala perintah Allah Taala secara ikhlas di bulan puasa ini adalah impian setiap kaum muslimin. Karena kita menyadari, kita sangat membutuhkan ganjaran pahala dari setiap ibadah yang telah dikerjakan untuk selamatkan kehidupan di dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk orang yang selamat dari pada azab Allah Taala, aamiin.

Baca Juga :  Inilah Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah yang Tepat!

Sebelum melangkah pada keutamaan sedekah di bulan puasa, kita harus memahami terlebih dahulu tentang puasa itu sendiri. Supaya puasa kita berkualitas, ada beberapa syarat dan ketentuan yang mesti dipenuhi.

baca juga : Ceramah Singkat Tentang Puasa

1)  Syarat Wajib Puasa Ramadan

Jamaah sekalian. Puasa mempersyaratkan beberapa hal penting agar puasa kita bisa diterima Allah Taala, yakni :

  • Pertama, harus beragama Islam. Puasa ramadhan hanya diperuntukkan bagi beriman kepada Allah Taala saja. Jamaah bisa membuka dalilnya pada Quran Surah al Baqarah ayat 183.
  • Kedua, sudah baligh. Jamaah tentu sudah mengenali cirinya, bukan? Lalu bagaimana dengan anak-anak? Ajari mereka berpuasa agar terbiasa.
  • Ketiga, memiliki akal sehat. Orang gila dan orang sehat tapi hilang akalnya, tidak diwajibkan berpuasa. Karena ia tidak mampu membedakan mana perbuatan baik dan buruk.
  • Keempat, kondisi tubuh sehat. Orang sakit boleh tidak berpuasa, namun ia wajib mengganti puasanya saat ia sehat kembali. Jika ia tak kunjung sehat, ia bayar membayar fidyah (denda) sebesar satu mud (0,6 Kg atau 3/4 liter) beras (makanan pokok).
  • Kelima, mampu berpuasa penuh. Untuk jamaah yang masih kuat untuk puasa, berpuasalah. Jika ada keluarga jamaah yang sudah sepuh, dirasa memberatkan bila beliau berpuasa, maka boleh tidak mengerjakannya. Cukup bayar denda satu mud sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan ya.
  • Keenam, tidak melakukan perjalanan. Jika jamaah merasa kuat menjalani puasa tapi harus melakukan perjalanan antar provinsi, sah-sah saja untuk melanjutkannya. Namun, bila dirasa berat, Anda boleh tidak puasa. Tapi ingat ya, harus menggantinya nanti setelah bulan Ramadhan usai.
  • Ketujuh, harus terbebas dari haid dan nifas. Adapun jika ada diantara jamaah yang sedang menyusui, boleh berpuasa jika tidak membahayakan ibu dan anak ya.
  • Kedelapan, Kita mengetahui waktu awal sampai akhir berpuasa. Waktu puasa ramadhan bisa ditentukan dengan metode hisab dan rukyat.
Baca Juga :  Dalil tentang Sedekah yang Paling Utama

Jamaah sekalian. Setelah kita telah memahami syarat wajib puasa diatas, mari kita sempurnakan pemahaman itu dengan rukun puasa ramadhan.

Baca juga : pidato singkat tentang sedekah

2)  Rukun Puasa Ramadan

Adanya rukun dan syarat puasa adalah syarat agar shaum kita menjadi sah. Jamaah, rukun puasa hanya dua buah saja, namun terkadang banyak orang yang tak mampu menjaganya.

  • Niat Puasa

Jamaah tentu sudah familiar dengan hadist tentang niat, bukan? Kualitas niat itu menentukan diterima tidaknya ibadah puasa yang kita jalani. Agar niat kita ikhlas dan berkualitas, niat puasa bisa dilakukan pada malam hari, baik di dalam hati maupun dilafalkan. Lafal niat puasa yang bisa diamalkan :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

  • Imsak (mampu menahan diri dari hal yang membatalkan puasa)

Jamaah sekalian. Sepanjang kita menjalankan ibadah puasa, kita harus mampu menahan anggota tubuh agar tidak melakukan tindakan yang bisa merusak puasa kita. Kita harus menahan keinginan untuk curi-curi kesempatan untuk melakukannya. Sebaliknya, kita mesti memaksimalkan waktu berpuasa untuk mendekatkan diri kepada Allah Taala.

Baca juga : ceramah tentang sabar

Ceramah Singkat Tentang Sedekah di Bulan Ramadhan Membawa Berkah

Jamaah sekalian. Setelah kita memahami syarat dan rukun tersebut, seyogyanya kita juga mengetahui salah satu amalan yang mesti dikerjakan secara rutin di bulan puasa. Ibadah itu adalah sedekah.

Wahai Jamaah. Sedekah itu dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Memberikan nafkah untuk keluarga adalah sedekah. Menyingkirkan batu di tengah jalan adalah sedekah. Senyum kepada saudara pun juga sedekah.

Sedekah sangat fleksibel. Ia bermakna suatu pemberian yang bersifat material dan non material. Untuk lengkapnya, kamu bisa pelajari lebih lanjut tentang kita bersedekah sesuai dengan apa saja.

Sesuai dengan ayat tentang sedekah, amal baik ini dapat mendatangkan keberkahan. Terlebih, jika sedekah dikerjakan pada bulan suci Ramadhan. Rasulullah bersabda :

Baca Juga :  Perbedaan Infak dan Sedekah Lengkap

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang paling (baik) dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat ditemui Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melebihi angin yang berhembus.”

Jamaah sekalian. Jika kita ingin mengamalkan isi hadist diatas, maka ada dua ibadah yang mesti kita optimalkan yaitu memperbanyak sedekah dan baca al Quran.

  • Contoh Sedekah di Bulan Ramadhan

Sedekah dapat dilakukan dengan beragam cara. Di bulan suci, contoh sedekah yang paling mulia adalah memberikan makanan siap saji bagi orang yang berpuasa. Jamaah bisa memulainya dengan memberikan sesuatu yang ringan dahulu seperti membagikan kue ke tetangga.

Jamaah sekalian. Membukakan shaum bagi orang yang berpuasa adalah sedekah yang sangat mulia. Bahkan, Rasulullah menjanjikan sesuatu yang sangat indah bagi siapapun yang mau melaksanakannya. 

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun.” (HR. Ahmad).

Jamaah sekalian. Mari kita perbanyak sedekah kita di bulan puasa, semoga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda hingga memudahkan jalan kita menuju surgaNya. Semoga ceramah singkat tentang sedekah di bulan Ramadhan ini dapat menginspirasi kita menjadi hamba Allah yang bertakwa, Amiin ya Rabbal Alamiin.

Kami memohon maaf apabila terdapat kekeliruan dalam menyampaikan ceramah singkat ini. Semoga bermanfaat. Mari kita tutup dengan membacakan doa Kafaratul majlis.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Ceramah Singkat Tentang Sedekah di Bulan Ramadhan Menuai Berkah

Temukan informasi penting lainnya, hanya di Media Informasi Terkini, Nexmedia.

Tinggalkan komentar